5/07/2020

Lihatlah Lebih Dekat - Part I

Hampir tengah malam ketika membuka halaman ini dan memulai menulis. Mungkin ketika tulisannya selesai, akan lewat dari tengah malam.
Akhir-akhir ini aku banyak berpikir tentang banyak orang, ambisi, mimpi, dan dalam selang waktu kemudian rasanya ingin tidak memikirkan semuanya.
Di era informasi yang serba cepat di mana akses terhadapnya ada di ujung jari, aku sedang merasakan overwhelmed dengan informasi. Terlalu terpapar informasi; yang ingin ku ketahui dan yang tidak ingin aku ketahui. Semua menumpuk dan sering kali merasa menyesakkan sampai ku putuskan untuk deactive akun instagram sementara waktu. Hampir satu bulan terakhir.

Entah salah atau benar, bahkan aku tidak yakin konsep salah dan benar bisa berlaku untuk hal ini, semakin dewasa, semakin aku tidak ingin banyak orang 'meraih' pribadiku. Juga sebaliknya, aku sangat selektif untuk terbuka dengan orang lain. Ingin hidup lebih simple dan compact serta tetap tertata.

Banyak hal yang terjadi belakangan ini. Kebiasaan yoga dan meditasi ternyata berpengaruh banyak terhadap tatanan kehidupan pribadi dan cara pandang dalam keseharian. Satu hal yang sejak setahun kemarin ingin diperbaiki; aku tidak mau jadi pribadi yang reaktif. Meski banyak teman yang bilang bahwa aku adalah pribadi yang tenang dan jauh dari kata reaktif, tapi aku merasa hal itu tetap perlu aku latih. Hidup tanpa keresahan, hidup dalam ketenangan, adalah bentuk hidup yang ingin aku jalani. Dan reaktif terhadap banyak hal, lebih sering pada hal negatif, membuatku tidak nyaman. Itulah mengapa aku berlatih untuk mengelolanya.

Banyak hal yang tidak menyenangkan terjadi. Bisa membuat kita sedih, marah, kecewa, atau rasa lain seperti ingin menghilang. Terutama, mungkin, jika hal tidak menyengakan itu bersinggungan dengan sesuatu yang kita inginkan atau orang-orang yang kita sayangi. Terkadang ada rasa marah tanpa mau mengerti, bersedih tanpa mau mengikhlaskan, kecewa tanpa pernah memahami. Aku lupa, bahwa sejak kecil ada mantra yang indah, yang sebetulnya bisa membuat aku, kita, lebih bijaksana menilai sesuatu.

Janganlah sedih
Janganlah resah
Jangan terlalu
Cepat berprasangka

Janganlah gundah
Janganlah resah
Lihat segalanya lebih dekat
Dan kau bisa menilai lebih bijaksana

Sepenggal lirik lagi Lihatlah Lebih Dekat yang sekarang bermain merdu di telinga seakan mengingatkanku pada satu hal yang sudah lama aku lupa. Untuk bisa lebih memahami, untuk melihat hal dari berbagai sudut pandang, melihatnya lebih dekat, dan menilai dengan bijaksana.
Yoga dan meditasi banyak sekali membantu, tapi latihan untuk mengurangi keresahan itu harus tetap dilatih dengan sadar. Lagu ini jadi pengingat tentang bagaimana seharusnya menilai sesuatu, bukan hanya dilihat dengan balcony view tapi juga harus bisa menghampiri dan menilai dari lebih dekat agar bisa lebih mengerti.

Karena pada akhirnya, kita semua hanya perlu memahami satu sama lain yang pada akhirnya akan mengantarkan kita pada sebuah titik; titik ekuilibrium.


Janganlah sedih, janganlah resah, jangan terlalu cepat berprasangka...

No comments:

Post a Comment