8/29/2013

Banyak Cerita di MPKMB 50



Memulai paragraf baru dengan perasaan yang tumpah ruah campur aduk di dalam hati. Rasa senang, rasa sedih dan tentunya rasa bangga.
Tiga hari terakhir ini (26 Agustus - 28 Agustus) gue mengikuti rangkaian acara yang menjadi agenda wajib bagi mahasiswa baru Institut Pertanian Bogor. Orang-orang mungkin lebih familiar dengan nama ospek, tetapi di IPB tidak disebut ospek melainkan Masa Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru atau MPKMB.
Ospek untuk perguruan tinggi identik dengan kekerasan, tugas yang berat dan perpeloncoan kepada mahasiswa baru. Namun MPKMB ja              uh dari hal-hal seperti itu. Kalau kata Presiden Mahasiswa IPB 'jauh dari stigma ospek dengan penuh kekerasan dan senioritas.

Benar. Itu yang gue rasakan.
Meskipun ada Komdis, yang mukanya gak pernah senyum, yang selalu nyuruh mempercepaat langkah, itu hanya untuk kedisiplinan. Bukan untuk mencari-cari kesalahan mahasiswa baru lalu memarah-marahi mahasiswa baru semau-maunya.
MPKMB gak ada tugas yang memberatkan. MPKMB sangat inspiratif. MPKMB sangat memotivasi. MPKMB sangat membangun mental dan karakter mahasiswa baru IPB.

Sebanyak 3700 bahasiswa baru dibagi dalam 25 kelompok kecil yang disebut Bintang dan setiap lima bintang akan membentuk sebuah kelompok besar yang disebut Galaksi. Gue Bintang 16 dinamakan Hidroponik dan Galaksi 4 yang dinamakan Andromeda. Dalam setiap bintang memiliki 5 orang Star Guardian atau kakak tingkat yang membimbing maba menempuh mpkmb ini.

Hari Pertama
Pagi itu gue enggak sengaja melihat langit pagi 26 Agustus, waktu itu langitnya masih gelap. Yang gue kaget, bintangnya banyaaak banget. Pertanda baik menurut gue.
Mobilisasi dimulai pukul 05.15 dari Asrama Putri. Hari masih gelap, udara masih dingin, tapi kami telah berkumpul di depan halaman asrama mengenakan pakaian hitam putih dan gak lupa ciri khas IPB, ciri khas pertanian, kita semua pakai Caping! Dari asrama kita menuju ke Gedung Graha Widya Wisuda. Teriakan-teriakan komdis bikin barisan kita rapih dan tertib.
Untuk Andromeda, kita bawa kertas metalik warna biru sebagai identitas. Suasana GWW hari itu panas. Baru masuk ruangan langsung perang jargon. Pagi itu biru semarak dengan kertas metalik birunya, sekejap menyita perhatian satu gedung.
Nggak lama kemudian, acara dimulai. Dimulai dengan pembaca Alquran dan pembacaan doa setelah itu penyambutan kedatangan rektor dengan tradisi sunda gitu. Tapi gue sempet syok gara-gara rektor datangnya pake becak sampe sampai dalam GWW hahahha keren tapi. Terus dapet sambutan dari Pak Rektor. Btw, Pak Rektor ganteng banget kalo lagi brewokan, tapi kemaren lagi nggak brewokan :(. 3700 mahasiswa baru menyanyikan Lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan Hymne IPB dengan sangat khidmat. Lalu disambung dengan kuliah umum dari Pak Rektor tentang ke-IPB-an. Bukan hanya tentang kampus IPB tapi juga tentang keadaan pertanian di Indonesia secara umum.

Pak Rektor bilang, Ir. Soekarno berpidato pada peletakan batu pertama di IPB Baranangsiang bahwa "......persediaan makanan rakjat ini bagi kita adalah soal hidup atau mati." Atau secara tidak langsung beliau bilang bahwa pertanian adalah masalah hidup atau matinya suatu bangsa. Gue diterima di Departemen Ilmu Ekonomi setelah gue ditolak di Fakultas Teknologi Pertanian, tapi gue tetep merinding denger kata-kata Bung Karno itu.
Pak Rektor gak cuma menjelaskan tentang pertanian, beliau juga 'menyinggung' orang tua. Di penghujung slide yang kebanyakan bercerita tentang pertanian, tentang ekonomi, tentang sumberdaya alam, beliau menyisipkan slide tentang orang tua. Lagu Bunda milik Melly Goeslaw pun diputar, seketika GWW menjadi haru biru. Duh gue paling enggak suka. Tapi yang gue suka, pas orang-orang pada nangis, Pak Rektor ikut menyanyikan lagu Bunda. Suara Pak Rektor bagus... Setelah lagu Bunda selesai pak rektor bilang "Tapi jangan lupakan ayah..." Baaah seisi GWW langsung nangis-nangisan lagi diiringi lagu Titip Rindu buat Ayah-nya Ebiet G Ade. Pak rektor nyanyi lagi, tapi kali ini para mahasiswa baru juga pada nangis tapi tetep ikutan nyanyi. Setelah lagunya Ebiet G Ade selesai, yang di-play selanjutnya adalah lagu Chrisye - Damai Bersamamu, Pak Rektor nyanyi, semuanya nyanyi.
Di akhr kuliah umum, kita semua menyanyian Tanah Air bareng Pak Rektor. Ospek di kampus lain ada gak nyanyi bareng rektornya?

Setelah kuliah umum dari rektor, ada pengenalan BEMKM IPB dari Presiden Hatiku Presiden Mahasiswa. Waktu itu kakak presma pake baju batik.
Ga
Kuat
Deh
Sama pesona kakak :'D ganteng, badannya bagus, aktivis, berprestasi, dan berkarisma. Bisa banget merebut perhatian kita semua. Setelah pengenalan BEMKM IPB kita semua di mobilisasi ke Al Hurriyyah untuk solat zuhur. Kemudian acara dimulai lagi dengan talk show bersama tiga Wakil Rektor tentang pengenalan IPB yang dimoderatori oleh Kak Nadine, mapres IPB tingkat nasional. Dan hari pertama ditutup oleh pengenalan UKM IPB.

Hari Kedua
Pagi 27 Agustus, bintang masih terlihat banyak di angkasa.
Hari kedua diawali dengan mobilisasi dari asrama juga, tapi sekarang lebih siang enggak tau kenapa. Tema hari ini tentang pergerakan. Tapi dua pembicara awal kita berbicara tentang entrepreneurship, Bapak Abdul Basith dan Pak Najikh juga ada owner Mr. BrownCo. Penjelasan dari mereka benar-benar gue perhatikan karena ini sangat bermanfaat. Ternyata ada banyak kunci sukses, salah satunya adalah ber-afirmasi; berspekulasi atau memprogram pikiran kita bahwa hal yang kita inginkan pasti terjadi. Afirmasi adalah modal yang paling utama. Menjadi modal dasar. Tenyata ber-wirausaha bukan modal uang yang menjadi hal paling vital. Setelah materi kewirausahaan, sekarang waktunya materi pergerakan. Disini semangat mahasiswa baru begitu menggebu-gebu. Ditampilkan tentang masalah-masalah Indonesia, tentang pertanian Indonesia, tentang petani yang sampai saat ini belum sejah tera. Pekik "Hidup Mahasiswa" berkumandang berkali-kali, menyanyikan bersama lagu Totalitas Perjuangan.


Kepada para mahasiswa. Yang merindukan kejayaan. Kepada rakyat yang kebingungan. Di persimpangan jalan. Kepada pewaris peradaban. Yang telah menggoreskan. Sebuah catatan kebanggaan. Di lembar sejarah manusia. Wahai kalian yang rindu kemenangan. Wahai kalian yang turun ke jalan. Demi mempersembahkan jiwa dan raga. Untuk negeri tercinta.


Hari itu bukan cuma mendapatkan materi kitapun langsung turun ke jalan. SIMULASI AKSI.
Sebenarnya aksi bukan lah satu-satunya jalan untuk mengajukan aspirasi kita, para mahasiswa, aksi adalah jalan terakhir dari banyak jalan yang dapat di tempuh. Kenapa kita melakukan aksi? Karena kita mahasiswa.  Kita adalah agen perubahan yang juga berperan sebagai kontrol sosial dan menjadi agen masa depan. Karena kita mendapatkan pendidikan terbaik. Karena kita yang paling lama mengalami pendidikan. Karena kita, mahasiswa, memasuki lapisan atas dari kekuasaan dan struktur ekonomi. Karena kita, mahasiswa, terlibat dalam pemikiran. Itu yang gue dapatkan dari aksi. Setelah solat zuhur di Masjid Alhurriyyah, semua tas disimpan di sana dan kami memulai aksi dari GOR lama sampai Gymnasium.

Long march 3700 mahasiswa baru. Bukan lagi atas nama bintang, bukan lagi atas nama galaksi, tapi atas nama mahasiswa baru IPB. Atau jika ini adalah sebenar-benarnya aksi, bukan lagi atas nama kelompok, bukan lagi atas nama golongan, tapi atas nama Rakyat Indonesia!
Tema aksi pada hari itu tentang lahan pertanian abadi yang kini banyak digunakan untuk kepentingan industri atau kepentingan kelompok tertentu saja.
Ini asli seru banget, cowok-cowok jadi dua lapis border ada juga cewek yang jadi border satu lapis. Sisanya jalan di tengah, ada juga yang mengibar-ngibarkan bendera di bagian depan.

"HIDUP MAHASISWA"
"HIDUP RAKYAT INDONESIA"
"HIDUP PERTANIAN INDONESIA"
Nyanyi Totalitas Perjuangan lagi.
Teriak-teriak apapun itu.

INI SERU BANGET. Memperkuat barisan agar tidak terputus. Merapatkan barisan agar provokasi tidak masuk barisan. Pekik "Hati-Hati Provokasi!" Walau panas terik, kehausan, tapi gue menikmati jalannya aksi. Pas aksi banyak baneget panitia yang lumayan-lumayan yang sebelumnya belum pernah gue liat. 
Bahkan aksi ini juga pura-pura menghadapi barisan polisi. Yang jadi polisinya panitia haha.
Dan sampailah kita di Gymnasium yang ceritanya Gedung DPR.
Di sana...........ada..........sambutan...........dari.......Presiden Mahasiswa! Waktu itu dia pake kemeja berwarna gelap dan jas almamater.
*maklum maba, presma mulu*

Bagaikan hujan es di tengah teriknya siang itu deh. Meskipun dijemur di lapangan gitu kalo ada Presma ya gapapa, maba ikhlas. Kak Sigit cerita tentang pohon apel. Cara dia cerita, cara dia bicara, cara dia mengkondisikan keadaan benar-benar AAAAAAAAAHHHHHH mempesona. Diujung cerita balik lagi deh nge-play lagu Bunda. Disuruh tutup mata. Dibikin nangis. Terus diujung sambutannya dia bilang "Mulai sekarang saya jadi kakak kalian." Jangan cuma sekaramg dong kaaak, selamanya aja, saya rela jadi adik kakak selamanya :"")
Setelah sambutan Presma selesai, ditutup dengan koreo mpkmb di lapangan. Udah gitu kumpul perbintang buat ngambil tas yang tadi ditinggal di Alhurriyyah. Ospek mana lagi coba yang tas mabanya dibawain panitia? We love you panitia....

Hari ketiga
Pagi 28 Agustus, gue gak liat bintang sebanyak dua hari sebelumnya.
Akhirnya hari ketiga. Setelah melakukan beberapa metode mandi; hari pertama mandi jam 10 malam, hari kedua mandi jam tiga pagi; dan pada hari ketiga gue enggak mandi, akhirnya sampai di hari terakhir.
Seperti biasa kita mobilisasi dari asrama menuju GWW.
Hari itu IPB mengundang Menteri Pertanian (alumni IPB) dan mantan Menteri Perikanan dan Kelautan (alumni IPB dan Guru Besar IPB). Gue kira hari ini cukup membosankan karena dapetnya materi, materi, materi lagi dan lagi. Yang kita tunggu hari ini adalah perang jargon, kakak SG Andromeda udah menyiapkan banyak properti untuk hari terakhir MPKMB, kita akan mengguncang GWW. Tapi hal yang ditunggu-tunggu gak kunjung datang. Gak ada yang namanya perang jargon. Padahal Galaksi Andromeda (Biru) dan Galaksi Merah kebagian tempat di atas. Yang menurut gue dua galaksi ini menjadi galaksi terkuat.  Yang ada malah MC acara yang ngajakin goyang apa itu yang lagi hits banget di tv. Katanya namanyanya goyang sesar hahahahahha kocak parah, terus ada Too I Late band yang menciptakan jingle MPKMB 50. Suasana berubah jadi meriaaaaah banget. Tiga ribu tujuh ratus mahasiswa baru nyanyi bareng theme song MPKMB 50.


Kita akan terus mengabdi. Satukan hati membangun negeri. Wujudkan semua mimpi. Kita akan tetap berkarya. Memajukan pertanian Indonesia. Generasi Emas. MPKMB 50. 


Super seru. Bukan lagi atas nama galaksi. Tapi atas nama IPB 50. Dan tibalah kita di hampir penghujung acara.
Pengumuman galaksi terbaik dan lain-lainnya terbaik.

Galaksi 1 Ursa Mayor. Berwarna orange. Andalannya tepuk cinta. "Kasih cinta!" *dung dung tak dung dung tak* "We love you".
Galaksi 2 Bima Sakti. Berwarna Ungu. Andalannya yang gue inget sih cuma teriakan "Dua dua dua dua dua".
Galaksi 3 gak tau namanya apa. Berwarna merah. Andalannya *tak* *tak* *tak* "asheyk!"
Galaksi 4 Andromeda. Andalannya banyak, tapi yang gue suka judulnya On Fire. It's all good good we are we are we good good empat is very good good we are we a a a ayee.
Galaksi 5 Magellan. Andalannya "Pucuk pucuk pucuk"

Di tengah persaingan ketat galaksi 3 dan galaksi 4, kita perang berdua.
Galaksi 3, "Merah bersatu tak bisa dipadamkan!"
Galaksi 4, "Biru bersatu yang bisa memadamkan!"
Galaksi lainnya, "Merah bersatu jadinya kebakaran. Biru bersatu jadinya kebanjiran." eh gue gak tau sih yang ini kata temen gue hahaha.
Tapi kadang abis perang jargon diatas, merah dan biru teriak-teriak "Merah-Biru Kita Saudara. Merah-Biru Kita saudara."

Dan pemenangnya adalah Galaksi 5 bukan Galaksi 4 bukan Galaksi 3...bingung gue kenapa.

Setelah pengumuman pemenang, kita semua teriak "LIMA PULUH KITA SAUDARA. LIMA PULUH KITA SAUDARA." Sedyyyh.

Sampailah di penghujung acara. Komdis datang seluruh panitia disuruh keluar. Lampu dimatikan. Gue gak takut, gue tau ini skenario. Tapi harusnya kita semua sadar atas kelakuan kita selama tiga hari itu masih jauh dari kata disiplin, apalagi mereka yang ketauan melanggar peraturan. Komdis teriak-teriak. Komdis selesai teriak-teriak.... SG masuk bawa lilin :') Ini so sweet. Gue selalu terharu ngeliat SG yang baik banget ngurusin kita. Kalo minumnya habis, bisa refill ke SG. Kalo butuh apa-apa tinggal minta tolong aja ke SG.

Tiba-tiba layar proyektor menampilkan tulisan "Selamat menjadi bagian keluarga Institut Pertanian Bogor."
Lalu MPKMB ditutup secara resmi oleh Pak Yonny dari kemahasiswaan dengan pelepasan atribut secara simbolik. Dan..................ada...............sepatah.........dua patah.........kata...........dari.............Kak Sigit............ :")

"Selamat datang di kampus rakyat. 
Selamat belajar menjadi kreator perbaikan pertanian Indonesia."

Semua peserta berdiri, meneriaki panitia dengan penuh semangat "TERIMAKASIH PANITIA TERIMAKASIH PANITIA DARI KAMI ANAK 5O."

Acara selesai.
MPKMB selesai.
MPKMB selesai dengan sangat haru. Gue salaman dengan beberapa SG Andromeda, beberapa dari yang gue salami berkaca-kaca. Gue salaman dengan Komdis. Mereka sekarang ketawa-ketawa dan bercanda-bercanda sama maba yang lewat di depannya. Gue antara sedih dan senang. Ospek ini jauh dari kata senioritas. Muka galak Komdis hanya semata-mata untuk kedisiplinan. Bukan menunjukkan ke-senioritas-an. MPKMB adalah ospek yang elegan jauh dari kekerasan. Hanya untuk membentuk Generasi Emas yang nggak manja. Senior dan junior belajar bersama. Bukan senior mendidik junior. MPKMB ada untuk membangun pribadi terbaik dari pesertanya. Pribadi emas dari Generasi Emas Institut Pertanian Bogor.

MPKMB selesai kemarin. Awalnya gue males kumpul bintang, gue banyak ngeluh tentang MPKMB padahal ga ada tugas yang memberatkan sama sekali, tapi sekarang...gue kangen MPKMB. Gue kangen suasana GWW yang hampir penuh.
Di mana lagi selain di sini ospek dikasih makan gratis, ga ada tugas yang aneh-aneh, tas dibawain panitia.
Terimakasih untuk SG, Medis, dan Komdis serta jajaran panitia MPKMB 50. Terimakasih atas bimbingannya. Khususnya kepada SG dan Medis Adromeda, khususnya lagi kepada Kak Shelly, Kak Budi, Kak Idang, Kak Risna, dan Kak Subika, SG Bintang 16 Hidroponik atas waktu dan bimbingan kalian untuk Bintang 16 Hidroponik.

Gue bangga jadi bagian dari Institut Pertanian Bogor, gue bangga bisa mengenal Pertanian yang menjadi nyawa bagi suatu bangsa.
Mari kita bangun bersama pertanian Indonesia menjadi lebih baik lagi dari hari ini.
Negeri ini butuh petani berdasi.
Mari kita beri makan dunia.
Let's feed the world!
Hidup Mahasiswa!
Hidup Rakyat Indonesia!
Hidup Pertanian Indonesia!
IPB, JAYA!
  




w e  a r e  g o l d e n
-----

Salam kenal, saya Gita Kusmawardiani dari Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajamen 50.
Bintang 16 Hidroponik.
Galaksi 4 Andromeda.

Kalian lihat langit warnanya apa?
Kalian lihat warna samudera apa?
Kalian tau api yang paling panas berwarna apa?
 BIRU

Setinggi langit. Sedalam samudra. Itulah kami. BLUE!

No comments:

Post a Comment