Bermimpimpilah.
Kemudian tuliskanlah mimpi kalian secara nyata.
Tidak peduli seberapa banyak orang yang menertawakanmu.
Kira-kira itulah yang gue ingat dari materi amanat apel pagi di asrama beberapa minggu lalu.
Mulailah gue menulis 100 mimpi gue. Kebetulan menulis 100 mimpi adalah tugas asrama yang ada di buku "Catatan Perkembangan Insan Asrama TPB".
Gue memang belum nulis sebanyak 100 biji mimpi. Gue menuliskannya tidak berdasarkan mana-duluan-yang-haarus-tercapai.
I just write them down.
Private Library. Rumah dengan banyak kaca dan jendela. Oro Oro Ombo. Umroh bareng keluarga. Bekerja di salah satu gedung di Jalan Sudirman.
Itu sebagian kecil dari mimpi yang udah gue tuliskan. Dan semua yang telah gue tuliskan masih sebagian kecil dari 100 mimpi yang harus gue tulis. Dan 100 mimpi yang nantinya gue tuliskan adalah sebagian kecil dari segala kemungkinan yang mungkin terjadi pada hidup gue.
Tapi gue yakin, dengan menuliskan mereka di atas secarik kertas, atau dimanapun, akan membuat semesta membantu kita untuk mencapai hal-hal yang dituliskan meski itu hanya 0,000 sekian persen.
Coret mimpi yang telah kalian capai.
Mungkin menuliskan mimpi itu baru gue mulai bulan lalu, sekarang gue telah mencoret satu mimpi.
Poin nomor 3 di buku mimpi gue.
Tertulis: Mendapatkan nilai terbaik untuk nilai pertama di bangku kuliah.
Tepatnya, gue tidak mencoret kaliamat tersebut, tetapi membubuhkan kata "DONE" di akhir kalimat.
Maaf tanpa bermaksud sombong dan sok pintar tapi gue sungguh mendapatkannya. Nilai matrikulasi yang juga menjadi nilai pertama gue A. Sekali lagi maaf, tanpa bermaksud sombong dan sok pintar karena di kelas gue pun banyak yang lebih pintar dan mungkin lebih sombong daripada gue, gue menulis kalau gue mendapat nilai A bukan untuk pamer. Lebih tepatnya untuk meyakinkan diri gue sendiri (bukan meyakinkan orang lain, lalu menggurui siapapun yang membaca tulisan ini) bahwa apabilam impi-mimpi itu dikejar dengan jalan yang paling baik dan mulia, pasti hasilnya setimpal.
Kalau gagal? Setidaknya kita menjadi sebaik-baiknya diri kita sendiri.
Semesta pasti membantu, meski hanya 0,000 sekian persen. Sisa energinya dari dalam, dari dalam hati masing-masing manusia.
Selamat bermimpi,
semuanya.
Jangan lupa menuliskannya.
Dan mengejarnya.
No comments:
Post a Comment