Udah nonton Rectoverso belum?
Buat yang belum, sini deh gue mau kasih tau sesuatu.
Buat yang udah, koreksi gue ya kalau ada yang salah.
Rectoverso adalah kumpulan sebelas cerita pendek karya Dewi Lestari yang dilengkapi oleh musik-nya yang menurut gue sih berperan sebagai bumbu buku Rectoverso, dan pada akhirnya diangkat ke layar lebar.
Buku, musik, dan film nya nggak ada yang kurang.
Dari sebelas cerita pendek yang ada, yang diangkat ke layar lebar hanya lima cerita.
Curhat buat Sahabat
Sebotol mahal anggur putih ada di depan matamu, tapi kamu tak pernah tahu. Kamu terus menanti. Segelas air putih.
Sebotol mahal anggur putih ada di depan matamu, tapi kamu tak pernah tahu. Kamu terus menanti. Segelas air putih.
Amanda bersahabat dengan Reggie. Reggie akan selalu ada untuk Amanda kapanpun Amanda butuhkan. Sampai pada suatu hari Amanda jatuh sakit, dan tak ada satu orang pun yang peduli dengannya, kecuali Reggie. Pertolongan Reggie membuat Amanda menyadari bahwa yang ia butuhkan selama ini adalah orang yang menyayangi dia. Dan orang itu adalah Reggie.
Malaikat Juga Tahu
Seratus itu sempurna, kamu satu, lebih sempurna.
Seratus itu sempurna, kamu satu, lebih sempurna.
Abang, penderita autisme, adalah anak dari pemilik sebuah rumah Kost. Leia, penghuni kost, adalah satu-satunya orang yang dapat mengeri Abang. Perhatian Leia pada Abang membuat Abang jatuh cinta pada Leia. Hans, adik Abang, baru pulang dari Amerika memiliki hubungan khusus dengan Leia. Bunda cemas akan hubungan yang diharapkan Abang tidak akan pernah terjadi, ditambah lagi dengan hubungan Hans dengan Leia yang akan semakin membuat hati Abang terluka.
Cicak di Dinding
Kamu tahu apa soal cinta?
Kamu tahu apa soal cinta?
Di suatu malam, Taja, seorang pelukis, bertemu dengan Saras. Mereka membuat malam itu berkesan. Dan pada suatu hari, tanpa sengaja, mereka bertemu lagi. Mereka berteman baik. Taja jatuh cinta. Saras pergi meninggalkan Taja tanpa alasan. Sampailah pada suatu hari pada pameran lukisan Taja. Ada Saras disana.
Hanya Isyarat
Aku jatuh cinta pada seseorang yang bisa aku gapai sebatas punggungnya saja.
Aku jatuh cinta pada seseorang yang bisa aku gapai sebatas punggungnya saja.
Lima orang backpackers, Tano, Dali, Bayu, Raga, dan satu-satunya wanita, Al. Al sedikit menjaga jarak dengan empat orang lainnya. Al yang pemalu, ternyata menyukai Raga. Al hanya mampu menggapai punggung Raga, bahkan warna mata Raga pun tidak diketahui Al. Di suatu malam, kelima orang ini mengadakan permainan kecil, bercerita tentang kisah paling sedih yang mereka miliki.
Firasat
Kadang-kadang pilihan yang terbaik adalah menerima.
Kadang-kadang pilihan yang terbaik adalah menerima.
Klub Firasat. Senja telah satu tahun mengikuti klub itu karena ia selalu mendapat firasat apabila ada orang terdekatnya yang akan meninggal. Persis seperti sebelum ayah dan adiknya meninggal dalam kecelakaan. Selain karena selalu mendapat firasat buruk seperti itu, Senja bertahan di Klub Firasat karena Panca, lelaki kharismatik yang memiliki pengalaman tentang firasat yang mengagumkan. Senja jatuh cinta pada Panca. Hingga suatu hari Senja mendapatkan firasat bahwa seseorang terdekatnya akan meninggal.
Dari semua judul di atas, mewakilkan satu kalimat ini: Cinta yang tak Terucap.
Kisah melankolis, romantis, menyedihkan, mengharukan, lucu, ada semuanya. Dilengkapi dengan kalimat puitis yang nggak berlebihan juga dibumbui dengan soundtrack yang sangat amat menyentuh hati, jiwa, dan raga. Jalan cerita, latar, penokohan, dan klimaks ceritanya yang nyampe banget, akan membuat penontonnya (termasuk gue) puas nontonnya.
Gue pribadi suka banget sama Firasat.
Dari cerita, musik, filosofi-filosofi nya, kata-kata puitisnya, Dwi Sasono (sebagai Panca, ganteng sinting) -nya.
Aku ingin mati dalam pelukanmu Panca.... Panca... Panca...
Gue nonton Rectoverso sendirian, itu emang cita-cita gue. Karena gue sengaja pengen nangis-nangisan. Gue selalu menemukan sebuah kesenangan dan kepuasan ketika gue berhasil nangis karena film, buku, atau musik. I found joy while crying, I enjoy my tears. That's why, gue suka banget sama film sad ending (tipe film kenalan-pacaran-salah satunya sakit-meninggal). Dan tag line nya Rectoverso, Cinta yang tak Terucap, sangat gue banget. Kesian.
Sekali lagi gue bilang, buku, musik, dan film nya nggak ada yang kurang.
Silahkan beli buku dan albumnya. Dengar fiksinya, baca musiknya.
Silahkan beli buku dan albumnya. Dengar fiksinya, baca musiknya.
Lalu pergi ke bioskop, lihat film nya, resapi.
Ada tips nih buat yang belum nonton Rectoverso:
Bawalah handuk, karena tissue tidak akan cukup.
P.S:
Nonton sendirian (like I did) akan terasa lebih khusyuk dan membuat air mata lo mengalir bak sungai.
Enjoy.
Praise Dewi Lestari.
*tepuk tangan*