4/24/2017

Sudah sampai mana?

Skripsi di Bulan April.

Memasuki Bulan April, intensitas gue memeluk skripsi tidak lagi sesering bulan-bulan sebelumnya. Bisa di bilang, memasuki bulan ini, sama dengan memasuki fase bosan dalam mengerjakan tugas akhir ini. Boleh gak sih bilang bosan? Sebenarnya gue pun tidak suka menyebutkan kata bosan karena kesannya negatif aja gitu. I really don't want to spread any negative vibe. Tapi kenyataannya, gue sedang berada pada masa jenuh dalam menyusun tugas akhir.

Gue melakukan penelitian kecil-kecilan menanyakan hal terkait kejenuhan ini kepada beberapa teman, dan mereka mengatakan hal yang sama yaitu mereka pun berada pada tahap jenuh. Gue merasa sedikit lega, oh ternyata bukan gue doang

Pasti ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hal ini. Misalnya ketika sejak memulai mengerjakan skripsi dengan amat sangat penuh semangat dan ambisi untuk segera menyelesaikannya, namun ditengah jalan ada hal-hal yang tidak diduga (atau bisa juga sudah diduga) menyebabkan kita harus mengurangi kecepatan dalam mengerjakan, menginjak pedal rem, rem lagi, rem tangan, dan pada akhirnya berhenti. Yang pada mulanya berada dalam kondisi full speed, sekarang harus berhenti. Agak susah lagi sih mulainya, sampai bikin pusing sendiri harus mulai dari mana lagi. Dalam kondisi ini pun gue merasa sedih dan sering kali menyalahkan diri sendiri yang entah kenapa sangat mudah kalah dengan kondisi yang tidak sesuai rencana.

Kata orang bijak, istirahat boleh, berhenti jangan.

Semoga jika kita memang terpaksa menginjak pedal rem dan berhenti, berhenti itu bukan sebuah bentuk menyerah, tapi istirahat. Istirahat dari semua yang pernah dilakukan di hari-hari sebelumya. Don't be so hard on yourself. 

Awalnya gue cuma iseng nulis tentang kebosanan gue di Instagram karena gue merasa gue butuh tempat untuk mencurahkan apa yang gue rasa dan mendapatkan feed back dari orang lain yang mungkin sedang merasakan hal yang sama. Dan hal itu membuat gue sedikit lebih baik, setidaknya gue tau bahwa gue tidak sendirian. Saling memberi semangat membuat hati gue terasa lebih ringan. Dan gue jadi sadar, bahwa beban yang kita miliki tidak berarti harus disimpan rapat-rapat dan dalam-dalam dalam kotak rahasia kita sendirian. Kadang dengan berbagi, kita tau kita tidak sendirian. Dengan berbagi, semesta akan turut meringankan segala beban.

Dengan catatan, kita sendiri yang tidak putus asa dan selalu memiliki harapan. Harapan lah yang membuat manusia tetap hidup, bukan?

Untuk semua yang masih berjuang, semoga Tuhan menyertakan semangat dan rasa optimis di setiap harimu. 

:)

No comments:

Post a Comment