Hari ini aku tak sengaja menemukan fotonya mengenakan toga strip satu dengan warna kuning dan paduan dengan warna fakultasnya. Kemudian sejenak waktu terasa terhenti dan mata menjadi agak panas. Berkaca-kaca. Kenapa? Karena aku sangat ingat bagaimana perjuangan dan pengorbanannya demi UI nya, makaranya. Setidaknya yang terlihat bagiku, juga yang dia ceritakan padaku.
Empat tahun lalu dengan situasi yang berbeda, aku dan dia berada pada posisi yang sama. Sama-sama pencari kursi di univeristas negeri, namun pilihan universitasnya memang tidak sama sejak awal. Tiga Setengah tahun lalu, kami sama-sama diterima di universitas yang kami tuju. Selamat untuk makaramu! Waktu itu aku bilang begitu, tapi aku lupa, itu benar-benar aku ucapkan padanya atau hanya aku gumamkan dalam hati. Dan sejak penerimaan menjadi mahasiswa baru itulah, perjalanan kita berbeda dan serba baru. Tidak sengaja, hal itu membuat jarak yang sangat jauh antara aku dengan dirinya. Jauh. Jauh sekali.
Terkadang aku lupa dengannya. Tapi selalu ingat mendekati hari ulang tahunnya. Setidaknya, pada hari itulah aku punya alasan untuk menghubunginya untuk sekedar bertanya kabar dan berucap selamat ulang tahun. Aku pun bingung, kenapa tidak iseng saja bertanya kabar setiap saat terpikir akan dirinya, padahal dulu sebelum kuliah, kami begitu dekat.
Entah, kami begitu berbeda sekarang, jauh berbeda tidak seperti dulu.
Aneh, sesuatu yang dulu bisa sedekat nadi, bisa jadi jauh sejauh... sejauh apa ya perumpamaan yang tepat?
Hari ini, aku tak sengaja menemukan fotonya mengenakan toga strip satu.
Selamat!
Selamat sudah lulus!
Kali ini kupastikan ucapan selamat ini hanya tertahan sampai halaman ini.
Teriring hujan jam 1 dini hari, semoga kita bertemu tahun ini. Pada suatu ketika yang tak diduga.
No comments:
Post a Comment