6/25/2016

Bicara Tentang Cinta

Terkadang saya suka mikir, apakah hidup selalu berputar-putar mengenai cinta dan percintaan?

Kenapa ya ngomongin cinta selalu jadi hal yang menarik?
Itu adalah sepenggal kalimat percakapan antara saya dan seorang teman ketika, lagi-lagi, membicarakan tentang cinta. Kali itu ditengah-tengah perkuliahan.

Those love songs, those love stories, those romance movies, sering kali saya muak dengan cerita-cerita cinta yang terlalu sering diulas melalui ketiganya. Tapi ya lagu bakal laku kalo itu lagu tentang cinta. Film (Indonesia) bakal tembus jutaan penonton kalo film nya tentang cinta, terlebih cerita cinta dimana salah satu pasangannya sakit lalu mati. 

"We are made for loving. If we don't love, we will be like plants without water" - Desmond Tutu

Oh, dear life, apakah semua yang menarik hanyalah tentang cinta?
Padahal masih sangat banyak hal yang sebenarnya bisa dipikirkan: pendidikan, karir, olahraga, kenapa rupiah melemah, dll.
Tapi kenapa cinta menjadi bahasan yang lebih populer?

Terlebih, saya suka blogwalking teman-teman blog saya, di tumblr tepatnya. Saya seringkali menemukan tulisan seputar pasangan, menunggu, patah hati, kesedihan akibat cinta yang kandas, dan masih banyak lagi. Pokoknya tentang cinta, khususnya kisah sedih percintaan. Dan saya melihat bahwa banyak sekali orang yang tiba-tiba lemah when love comes to them. Dan saya mikir apakah hidup benar-benar hanya tentang mencari cinta, mencintai, dan dicintai?
Apakah cinta yang mereka bicarakan adalah cinta terhadap pasangan saja? Apakah itu tujuan dari kehidupan yang panjang dan rumit ini? Cinta dari orang yang kita anggap pasangan padahal belum tentu jadi pasangan? Cinta dari orang yang ditunggu-tunggu tanpa tidak tau pasti apakah orang yang ditunggu-tunggu adalah benar-benar cinta yang ditunggu?
Pusing bacanya? Iya sama, pusing nulisnya.


Jika yang mereka bicarakan hanyalah seputar cinta terhadap si dia yang entah siapa itu, saya tidak setuju. Tidak seharusnya kita berlarut-larut memikirkan cinta. Untuk apa? 
Do we need love in order to live? Not that essential. We do need oxygen, we do needfood and water, we do need shelter. Do we need love in order to live?

Mungkin ini hanya pemikiran naif seorang saya yang belum mengerti apa-apa tentang cinta.
Cinta memang seru untuk diperbincangkan, tapi tidak selalu.

Tapi masih ada yang perlu diingat bahwa ada jenis cinta yang tidak memiliki batasan ruang dan waktu: cinta Tuhan pada umatnya.
Untuk cinta yang ini, do we need love in order to live? Absolutely yes. Cinta Tuhan pada umatnya.

3 comments:

  1. :)) jadi ngerasa cheesy pas baca ini lah wkwk. nice one git :))

    ReplyDelete
  2. Mungkin karena kita aja "dibikin" atas dasar Cinta, Gita. Makanya kita suka sama yang cinta-cintaan. :D

    ReplyDelete