Sepenggal Kisah Frau (2)

Frau memilih tempat duduk di sisi kanan perpustakaan, tempat duduk yang menghadap barisan pohon hijau yang mengelilingi perpustakaan. Tempat favoritnya.
Kini laptop dan headset sudah siap menemani Frau.

I drove through the desert last night
I carried the weight of our last fight

Lagu dalam software pemutar lagunya di play secara acak.
Frau membuang napas yang tertahan.

Elvis singing "don't be cruel"
And I wonder if you feel it too
It's like we're going under

Ia ingat siapa yang merekomendasikan lagu ini untuknya. Yang ia tahu, selera musik orang itu memang sangat baik bagi Frau yang hanya bisa mengelompokkan dua jenis musik di telinganya: yang enak didengar dan yang tidak.
Lagu ini Frau golongkan pada musik yang enak didengar.

Somewhere outside the lonely Esmeralda county line
The question of my heart came to my mind

If I go on
With you by my side
Can it be
The way it was

"Can it be?"
Frau menghela napas lagi. Ia membiarkan lagu pertamanya berputar sampai selesai.

Frau masih punya waktu sebelum pukul empat sore. Ia habiskan dengan benar-benar internetan. Mencari inspirasi lebih penting daripada menyelesaikan tugas-tugas yang sudah seharusnya mulai dikerjakan.

Pukul empat sore.
Frau bersiap membereskan segala barang yang ia bawa, memasukkannya ke dalam tas, ia bersiap untuk pergi dari perpustakaan.

Frau selalu suka sore hari. Hampir setiap sore ia bisa bertemu dengan orang-orang paling menyenangkan setahun belakangan ini. Waktu sendiriku sudah habis, kini waktunya bersosialisasi. Aku ingin tertawa.