8/12/2014

Jakarta

Jakarta, Ibu Kota Indonesia.

Apa yang lu pikir ketika baca "Jakarta"?
Mall? Macet? Bisnis? Gedung tinggi?

Apa yang terlintas di kepala lu ketika baca "Sisi lain Jakarta"?
Macet? Banjir? Sampah? Kemiskinan?

While kebanyakan orang normal bosan dengan kesibukan Jakarta, gue bersama tiga orang teman unik dan suuuper menyenangkan;
1. Nisrina Chairunnisa 
2. Rizky Varian G 
3. Zackry Audric P 
pergi jalan-jalan ke jakarta.

Traveler edisi Jakarta judulnya.

Ide ini ada sejak lama,
nanti kita jalan-jalan keliling jakarta, pernah diucapkan Zackry si anak Jakarta coret (Jakarta enggak, Bekasi enggak) beberapa kali.
Dan momen libur lebaran gue jadikan sebagai waktu yang tepat untuk menagih 'janji' keliling Jakarta. Ditambah lagi teman-teman terdekat pada punya acara (baca: liburan) masing-masing. Ada yang ke Rinjani, Semeru, Cikuray, bahkan ke China. Gak mau kalah, kita ke Jakarta!

Dan jadilah kami ber-empat pun jalan-jalan ke Jakarta!

"Jam 08.30 di Stasiun Kota. Yang telat traktir Ragusa!"
Gue berangkat dari Bogor dengan commuter line yang berangkat pukul 06.45-an. Iya, ini sama aja nyiksa diri namanya. Pergi pakai commuter line  di hari kerja. Perjalanan pagi itu terasa sangat seru. Gue duduk berdiri di gerbong paling belakang. Ambil posisi berdiri di bener-bener ujung supaya bisa nyender. Gue pikir ini tempat yang aman. Ternyata tidak sama sekali. Setiap kereta mau jalan dari setiap stasiun pemberhentian, rasanya semua beban yang ada di kereta dan beban hidup semua penumpangnya terlemparkan ke gue. Sakit badan abis...
Gue suka berada dalam perjalanan walaupun se-menyakitkan ini. Karena gue bisa mengambil nilai-nilai yang ada disana. Keliatan banget semua orang yang mau naik, rebutan masuk. Keliatan banget ambisi setiap orang untuk dapet sedikit tempat di kereta haha. Ambisius sekali para pekerja itu.

Sampai di Stasiun Kota pukul 9. Gue duluan yang sampai. Semuanya telat dari jam 08.30 jadi ragusanya bayar sendiri-sendiri haha.
Kedatangan disusul oleh kereta yang mengangkut Ninis dan Iky. Kemudian datanglah Zackry yang diantar kereta Bekasi setelah kerete Ninis dan Iky.

Pertemuan ini diawali dengan kangen-kangenan (gue sama Ninis doang yang kangen-kangenan) terus sarapan roti dan...
"Kita mau kemana?!"
"Kalo mau ke monas harusnya tadi turun di Juanda ajaaa!!"
"Kenapa harus ke Kota duluuu?!!"
"Yaudah disana ada banyak musium."
"Jadi kita kemana dulu?"

Jadilah kita pergi ke beberapa musium yang ada di daerah Kota Tua.

1. Museum Fatahillah
Museum ini dulunya adalah gedung balai kota. Koleksi Museum Fatahillah adalah furniture-furniture antik. Menurut gue museum ini tidak terlalu menarik. Eh, ada satu yang menarik. Ketika mengunjungi museum ini, kita harus menggunakan alas kaki khusus. Dan serunya, alas kaki ini licin banget ditambah dengan perpaduan lantai kayu yang ada di museum ini, jadinya bisa nyobain wahana wood-skating!







2. Museum Wayang
Gak jauh dari Museum Fatahillah, disana ada Museum Wayang. Di Museum Wayang ada banyak wayang-wayang dari berbagai negara. Some wayangnya Indonesia banget. Some wayangnya ke-eropa-eropaan. Museum ini menarik. Bagus. Tapi sedikit spooky, gimana nggak spooky, pas kita lagi liat-liat wayang serem (yang lebih seneng gue sebut boneka serem) tiba-tiba jendela di deket-deket situ ketutup sendiri. Dua kali pula. Hahaha.






3. Museum Bank Mandiri
Ini salah satu musium yang seru, luas banget, ga punya jalur, dan spooky soalnya banyak patung. Koleksi Museum ini adalah alat-alat penunjang perbankan. Dari mesin tik, alat penyimpan uang, kalkulator, semuanya ada di sini! Seru deh ada ATM dari jaman ke jaman. ATM dulu gede banget ternyata.
Yang cool dari musium ini, lantai dua nya. Isinya foto-foto tokoh petinggi-petinggi dunia perbankan dari masa ke masa. Ini keren banget.









4. Museum Bank Indonesia
Museum terakhir yang kita datangi adalah Museum Bank Indonesia. Museum ini sengaja kita pilih jadi museum terakhir karena kata Zackry museum ini adem. Ternyata emang beneran adem. Ada apa aja di Museum BI?
Museum BI berisi sejarah,  peran, kebijakan-kebijakan Bank Indonesia sejak tahun 1953. Dari lorong pertama masuk, temanya masa penjajahan, terus dan terus sampai masa sekarang ini. Museum ini di desain sedemikian rupa supaya pengunjungnya benar-benar merasakan latar waktu yang diusungnya setiap lorong. Disini kita bisa lihat uang dari masa ke masa dan uang dari berbagai negara, juga masih banyak hal-hal menarik lainnya yang ditawarkan Museum Bank Indonesia.








Pameran di Museum Bank Indonesia ini memang paling bagus dan menarik diantara museum-museum yang dikunjungi sebelumnya. Tapi jangan sampai kita gak baca penjelasan di setiap sesuatu yang dipamerkan. Karena di museum ini dari pameran satu ke pameran lain punya penjelasan yang kayak puzzle, semua ceritanya nyambung. Jadi jangan males baca. Selain penjelasan biasa, di Museum Bank Indonesia juga ada banyak quotes-quotes yang Indonesia banget.
Makin maju, makin serakah menjajah
Itu adalah salah satu quotes yang ada di penjajahan section.
Gue jamin deh kalo lu baca bener-bener, keluar museum langsung pinter! Apalagi macam Museum Bank Indonesia ini.

Perjalanan gue, Ninis, Zackry, dan Iky gak berhenti sampai di Museum Bank Indonesia.
Ada satu tujuan lagi, yang sebenernya menjadi tujuan utama kami.
Monumen Nasional!

Kami naik TransJakarta jurusan Blok M dari Halte Stasiun Kota.  Hanya dengan 3.500 rupiah kita sampai di Halte Monumen Nasional.
Namun sayang sekali, pada kesempatan kali ini kami ber-empat gagal naik ke puncak monas karena ternyata masih banyak sekali orang yang berkunjung. Tapi kita tetap menikmati Monas dari bawah.

Setelah puas menikmati Monas, panasnya Jakarta, angin penuh polusinya Jakarta, we decided to go to Ragusa!

Ragusa adalah es krim italia jadul yang katanya enak banget gitu. Nyatanya.....ya emang enak banget! Ragusa terletak di jalan Veteran, masih deket-deket Monas situ, deket juga sama Masjid Istiqlal.
Selamat mencoba.


Setelah menikmati Es Italia Ragusa, pada awalnya kami berencana untuk mencoba City Tour Bus. Tapi sayangnya, pada hari itu, busnya tidak beroperasi. Huhu.

"Selamat siang sobat #MpokSiti ! Hari ini semua bis Mpok tidak beroperasi. Terima kasih"

Itu dia info yang kami dapatkan dari @CityTourJakarta. Sakitnya, tweet ini baru di post 20 minutes ago pas kita baca haha. Ninis terpukul banget baca tweet ini.

Waktu menunjukkan pukul 15.30 setelah kami selesai menikmati Ragusa. 
Trauma dengan ke-seruan kereta pagi tadi, kami memutuskan untuk tidak langsung pulang karena jam segitu adalah jam pulang kantor. Jadi, setelah dari Ragusa, kami menikmati senja Jakarta di McDonald Sarinah dengan mendengarkan doneng-dongeng seru Iky.

That's all!

Siapa bilang Jakarta cuma mall doang, macet doang?
Siapa bilang sisi lain Jakarta cuma banjir doang, kemiskinan doang?
Ternyata masih banyak museum yang worth to visit. Ternyata masih banyak tempat-tempat yang epic yang bisa dikunjungi di waktu luang. Tempat yang bikin pengunjungnya banyak belajar. Tempat cari harta karun. Apalagi ditemani teman-teman terbaik. Semuanya terasa sangat menyenangkan.
Perjalanan yang beda banget deh kali ini.
Seandainya museum di Indonesia lebih terawat, wah pasti makin nyaman jalan-jalan keliling museum.

"It's not about the destination, it's about the journey (and the people) to get there"

Terimakasih Zackry yang telah menepati janji pertamanya.
Terimakasih Iky yang mau maunya jalan-jalan bareng gue dan Ninis hahaha.
Terimakasih Ninis, my half! Selalu seru jalan sama lu.

Perjalanan keliling Indonesia dimulai dari sini ya, Jakarta!

For those yang mau jalan-jalan keliling Jakarta, Zackry mau kok jadi tour guide kalian.
Feel free to contact him, disini: @zackaudric

*

Perjuangan banget postingan kali ini.
Sudah beberapa minggu ini blogger (gak tau blog gue doang atau blog lain juga) gak bisa upload foto langsung. Jadinya, gue masukin foto ke dalam postingan ini dengan copy-paste html dan url masing-masing foto. Cukup melelahkan mata. 

3 comments: