12/29/2012



Love is a verb. It ain't a thing. It's not something you hold. It's not something you scream. When you show me love. I don't need your words. Love ain't a thing. Love is a verb.

John Mayer
2012

Pak Tua memperbaiki selimut di kaki. "Ya, cinta itu macam musik yang indah. Bedanya cinta sejati akan membuatmu tetap menari meskipun musiknya telah lama berhenti."
Duduk Andi merapat, wajahnya antusias. "Alamak, seperti itukah Pak Tua? Aku hampir sepuluh tahun memetik gitar, baru kali ini terpikirkan kalimat seindah itu."

"Pak Tua, apakah cinta juga beda-beda tipis dengan Sungai Kapuas ini?"
Pak Tua terdiam, menyeringai menatap kami.
Andi balas menyeringai, menantang.
"Ya, itu benar, cinta juga beda-beda tipis dengan Sungai Kapuas."
Astaga? Apakah Pak Tua juga bisa merangkai kalimat hebat dari kata 'sungai'?
"Kalian tahu, cinta sejati laksana sungai besar. Mengalir terus ke hilir tidak pernah berhenti, semakin lama semakin besar sungainya, karena semakin lama semakin banyak anak sungai perasaan yang bertemu."
"Ah tidak juga, kalau demikian, tetap ada ujungnya, muara sungai" Andi mengeyel, mencoba berlogika.
"Cinta sejati adalah perjalanan, Andi," Pak Tua berkata takzim. "Cinta sejati tidak pernah memiliki unjung, tujuan, apalagi hanya sekedar muara. Air di laut akan menguap, menjadi hujan, turun di gunung-gunung tinggi, kembali menjadi ribuan anak sungai, menjadi ribuan sungai perasaan, lantas menyatu menjadi Kapuas. Itu siklus tak pernah berhenti, begitu pula cinta."
"Nah, siklus Sungai Kapuas ini jauh lebih abadi dibanding cinta gombal manusia," Pak Tua melanjutkan. "Beribu tahun tetap ada disini, meski airnya semakin keruh. Sedangkan cinta gombal kita? Jangan bilang kematian, bahkan jarak dan waktu sudah bisa memutusnya."
"Kau tahu Andi, dari begitu banyak kalimat bijak tentang cinta yang kau catat berbulan-bulan ini, untuk orang seperti kau, cukup camkan saja kalimat yang satu ini, sisanya lupakan." Pak Tua menatap Andi. Yang ditatap beringsut seperti wartawan, siap merekam tanpa lolos satu huruf pun.
"Camkan, bahwa cinta adalah perbuatan. Nah, dengan demikian, ingat baik-baik, kau selalu bisa memberi tanpa sedikit pun rasa cinta, Andi. Tetapi kau tidak akan pernah bisa mencintai tanpa selalu memberi."


Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah
Tere Liye