8/16/2012

Perahu Kertas

"Kecil..."
"Kamu... kok... bisa ada di sini?"
"Radar Neptunus" jawab Keenan. "Kenapa harus ngilang, Gy?"
"Aku juga nggak tahu kenapa, tiap hari aku di sini, cuma untuk cari tahu kenapa. Dan masih belum tahu jawabannya."
"Saya mau bantu kamu. Boleh?" Keenan lantas meraih tangan Kugy. "Empat tahun saya kepingin bilang ini: Kugy Karmachameleon, saya cinta sama kamu. Dari pertama kali kita ketemu, sampai hari ini, saya selalu mencintai kamu. Sampai kapan pun itu, saya nggak tahu. Saya nggak melihat cinta ini ada ujungnya."
Kugy terenyak.
"Itu satu hal. Masih ada lagi yang harus saya bilang," Keenan mengatur napasnya, "saya sudah tahu soal Remi, Gy. Kalau saya harus merelakan kamu untuk seseorang, cuma dialah orangnya. Nggak ada lagi. Dia orang yang sangat, sangat baik. Kamu beruntung"
"Kamu juga," desis Kugy, "aku nggak sengaja ketemu Luhde di Ubud. Kami sempat mengobrol di pura. Dia... dia seperti malaikat turun dari langit. Kamu beruntung, Nan. Jangan pernah melepaskan dia."
"Luhde nggak layak disakiti," desis Kugy lagi.
"Remi juga."

"Nan, aku nggak kepingin, sepuluh... dua puluh tahun lagi dari sekarang, aku masih merasa sakit di sini tiap kali ingat kamu."

Perahu Kertas.
Bukan Novel mahakarya yang baru terbit kemarin sore.

Gue sedang terkena Perahu Kertas syndrome. Gue menyebutnya Perahu Kertas-ed.
Dulu gue pernah baca sedikit bagian dari novel ini. Rasanya malas untuk baca setebal itu.
Tapi baru-baru ini, gue menamatkannya.
Bagus. Ini novel mahakarya. Sumpah.
Tulisannya ringan, mudah dimengerti, dan muda banget.
Tante Dee, biar lebih akrab, merangkai 75.000 kata dengan sangat indah.
Cerita yang complicated banget, membuat pembacanya, gue, membuka lembar demi lembar.
Gue merasa hidup. Ikut berperan dalam cerita itu.
Gue menganggap diri gue sebagai Kugy. Kurang sopan sekali gue ngaku-ngaku jadi Kugy.
Kugy itu apa adanya. Dan ke-apa-ada-an-nya membuat dia terlukis sebagai cewek yang paling sempurna di khayalan gue.
Keenan. Mungkin bisa dibilang cinta sejatinya Kugy. Melengkapi Kugy. Membuat Kugy berani untuk... bermimpi.

Gue menggilai sosok Keenan yang Tante Dee ciptakan dalam Perahu Kertas.
Keenan. Hangat.

Gue sedikit iri sama sosok Kugy.
Kugy berzodiak Aquarius, maka dia bisa jadi agen rahasia neptunus. Zodiak gue Aries, lantas gue jadi agen rahasia Dewa Anom gitu? Pernah denger Dewa Anom tuh apa? Tau kan Aries tuh dilambangkan dengan domba atau kambing, atau domba dan kambing itu sama aja, entahlah. Domba atau kambing itu adalah jelemaan Dewa Anom. Jadi, gue jadi agen rahasia Dewa Anom gitu? Kurang keren sebenernya. Kambing.

Kugy punya Radar Neptunus. Tuh, kalo Kugy punya Radar Neptunus, gue punya Radar Anom gitu? Radar Kambing? Atau apa namanya? Hahaha

Maaf ya Kugy, aku Aries, tapi ini Radar Neptunusku.
Yang paling bikin iri,
Kugy punya Keenan.

Gue. Juga. Mau. Keenan.

Gue yakin kok, diluar sana, diantara milyaran orang di bumi ini, pasti ada satu Keenan yang disiapin Tuhan buat gue. Sesosok Keenan yang gue dambakan pasti akan datang, sebentar lagi, bukan, suatu saat nanti. Keenan.
Nggak perlu seorang Keenan yang juga seorang pelukis. Bukan Keenan yang kuliah di fakultas ekonomi. Tapi seseorang yang membawa kehangatan, seperti kehangatan yang Keenan hadirkan untuk Kugy. Untuk orang-orang sekitarnya.
Keenan.
Keenan punya gue gak perlu jadi seorang pelukis, tapi harus hangat dan gondrong.

Film Perahu Kertas yang diadopsi dari novel mahakarya Dewi Lestari ini mulai tayang tanggal 16 Agustus di bioskop-bioskop kesayangan anda!

Gue udah nonton. Dan gue bangga.
Film ini ada dua bagian.
Perahu kertas bagian kedua akan tayang bulan Oktober.
CAN'TTTTT WWWWAIT.

Dilihat dari perspektif hidup gue, sejauh ini,
dua jam durasi Perahu Kertas yang gue nikmati tadi sore sangat amat bagus. Banget.
Namun, semua kejadian yang sangat detail di novel ini gak semuanya disajikan.
Maka, Perahu Kertas yang ada di dunia imajinasi gue tampak lebih seru.
 
P.s:
Halo Keenan-ku, entah siapa kamu, aku tidak tahu.
Entah di mana kamu, aku juga tidak tahu.
Yang ku tahu, Tuhan telah menyiapkan satu Keenan untukku.
Mungkin sekarang Keenan sedang on the way ke aku.
Jangan nyasar ya Keenan.
Sampai ketemu nanti ya.

Ku bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada diantara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu.

-Perahu Kertas
OST. Perahu Kertas by Maudy Ayunda



“Karena hanya bersama kamu, segalanya terasa dekat, segala sesuatunya ada, segala sesuatunya benar. Dan Bumi hanyalah sebutir debu di bawah telapak kaki kita.” - Kugy to Keenan.

“Hati tidak pernah memilih. Hati dipilih. Karena hati tidak perlu memilih. Ia selalu tahu ke mana harus berlabuh.” - Luhde to Keenan.


No comments:

Post a Comment